Rabu, 22 Juli 2009

YANG TERLUPAKAN



Awalnya hanya sebuah permainan, semenjak terlahir ke dunia ini yang ia tau adalah sebuah permainan, karena ketika ia lahir dan tumbuh besar ia di didik dengan permainan. dalam pergaulan ia sangat senang bermain, ia selalu ingin menjadi yang terbaik dalam setiap permainan. bagi orang tuanya ia dianggap sebagai anak yang cerdas,kuat,pintar, dan multitalent. namun orang tuanya tidak sadar, orang tuanya terlalu terlena pada perkembangan anaknya yang hari demi hari semakin menunjukkan prestasi yang gemilang. orang tuanya lupa kalo aspek aspek diatas bukanlah aspek yang complette bagi seorang anak, ia lupa pada aspek yang paling fundament yaitu budi pekerti atau akhlak. ketika sang anak tumbuh dewasa ia menjadi pribadi yang pintar, cerdas namun dalam pergaulannya sehari-hari, ia tidak disukai oleh teman-temanya. kenapa teman-temannya enggan kepadanya..??? apakah karena ia disegani dengan pribadinya yang baik..?? ternyata tidak...
teman-temannya menjauh kepadanya karena ia memiliki gaya kepemimpinan yang berlebihan, ia selalu ingin menjadi yang terbaik entah bagaimanapun caranya. teman-temannya menilai ia sebagai orang pintar,cerdas tetapi tidak tau toto kromo, sombong, arogan dan tidak santun...
Muncul berbagai pertanyaan... (????????)
dalam hal ini sipakah yang akan kita salahkan..??? kenapa ini bisa terjadi..???
jadi bagi orang tua, guru, praktisi dan seluruh manusia didunia perlu mengetahui bahwasanya indikator kesuksean tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan kognitifnya saja, tetapi masih ada afektif, psikomotor dan yang tak kalah urgent adalah budi pekerti atau sopan santun atau akhlak. pendidikan dini yang harus diberikan kepada anak hendaknya mengenai akhlak. dengan begitu akan muncul anak yang berbudaya, bernilai dan berkarakter. kemudian akan muncul generasi bangsa yang cendekia, mandiri dan bernurani... tidak hanya pintar, cerdas tetapi ia mandiri dan memiliki akhlak yang baik (Religius), tidak menjadi orang yang tak tau diri.

23, JULI 2009
LALU WIRYA ARTAPATI

0 komentar:

Posting Komentar