Sabtu, 04 Desember 2010

NEGERI PARA TIKUS


Malam ini gelas di kamarku masih kosong..

Kamar ini berantakan, busuk dan bau..

beberapa telur berserakan..

dan tikus-tikus semakin senang berkeliaran..

pisau dan lidi serasa terbang tak tahan..

lalat-lalat semakin tak terhentikan berdansa dan berpesta pora..

hadeh...!!! apa-apaan ini..??



Namun...

Sejenak aku termenung..

Baru saja berita tentang negari ini disiarkan..

Kekacauan dan keributannya..

Keributan para politisinya..

Korupsi para pejabatnya..

dan melaratnya rakyat dibawah kekuasaan elit-elitnynya..

seperti melihat kamarku saja..

Hah...!!!



Keadaan ini benar-benar membuat risih..

namun pak menteri seperti tuli..

Pejabat-pejabat justru heboh..

tak ada rasa malu, asyik dengan mobil baru..

Mereka sepertinya telah tertutup mata hatinya..

sehingga melangkah semaunya..

congkak bagai monster..

pesan dari ibu pertiwi sudah tak lagi dihiraukan..



Aku sudah tak tahan berada dalam kamar ini..

Lebih tak tahan lagi berada di negeri ini..

Karena, perlahan aku pasti mati..

dan itu amat sakit..



Aku harus pergi..

Aku harus pergi ke ruangan baru..

Ruang yang tenang tanpa kotoran dan penuh kedamaian..

Tak ada benci, tak ada kerakusan dan ambisi..

Negeri dalam dongeng..

Negeri impian para pemimpi..





Kegelisihan dalam hiasan sebuah Mimpi

Yogyakarta, 16 Oktober 2010



Lalo Wirya Artapati

0 komentar:

Posting Komentar